Lulu Trifacilla

Lulu Trifacilla

Minggu, 24 Maret 2013

Bentuk-Bentuk Utama dalam Terapi

Lewis dan Walberg membagi tiga tipe bentuk penyembuhan, yaitu : 
1. Suppartif (suppartif theraphy), bertujuan untuk :
  • Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
  • Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau keperibadian
  • Mengembalikan pada penyesuaian diri yang seimbang
2.  Reedukatif ( reedukatif therapy), bertujuan untuk :
  • Penyusuaian kembali
  • Perubahan atau modifikasi sasaran atau tujuan hidup
  • Menghidupkan potensi kreatif
3. Rekonstruktif (rekonstruktif therapy), bertujuan untuk :
  • Menimbulkan insight  penahan terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur keperibadian
  • Perluasan pertumbuhan kepribadian yang mengembangkan potensi penyuasaian yang baru
sumber : 
http://digilib.uin-suka.ac.id/2762/1/BAB%20I,%20V.pdf

Perbedaan Antara Konseling dengan Psikoterapi

Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitas pekembangan individu. Hubungan dalam konseling berbeda dengan situasi, hubungan dalam konseling ditandai : 
1. Hubungan yang bersifat unik dan umum,
2. Adanya keseimbangan obyektifitas dan subyektifitas,
3. Adanya keseimbangan unsur kognitif dan konatif,
4. Adanya keseimbangan antara kesamar-samaran dan kejelasan,
5. Adanya keseimbangan tanggung jawab.
       Menurut cavanagh (1982) konseling merupakan suatu hubungan antara pemberi bantuan yang terlatih dengan seseorang yang mencari bantuan, dimana keterampilan pemberi bantuan  dan suasana yang dibuatnya membantu orang lain belajar untuk berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dalam cara-cara yang lebih tumbuh dan produktif.
Prinsip-prinsip pengertian konseling :
1. Konseling merupakan alat yang paling penting dalam keseluruhan program bimbingan
2. Dalam konseling terlihat adanya pertalian dua orang individu yaitu konselor dan konseli, dimana konselor membantu konseli malalui serangkaian wawancara dalam serangkaian pertemuan
3. Wawancara merupakan alat utama dalam keseluruhan konseling
4. Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling agar konseli, memeperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya kearah tingkat perkembngan yang optimal, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, mempunyai wawasan yang lebih realitas serta penerimaan yang obyektif tentang dirinya, mencapai taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang dimiliknya, terhindar dari gejala kecemasan.

      Konseling dan psikoterapi memiliki perbedaan dan persamaan serta keterkaitan satu dengan lainnya. Perbedaan antara konseling dengan psikoterapi tidak dibuat secara jelas, akan tetapi banyak hal-hal yang dilakukan oleh psikoterapis  dan hal-hal yang merupakan praktek, psikoterapis juga dilakukan oleh konselor.
konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, interaksi antara konselor dan konseli menjadikan konseli terbantu dalam mencapai perubahan yang lebih baik, untuk menumbuhkan kekuatan psikologis. 
      Perbedaan konseling dengan psikoterapi menurut corey (1988) konseling yaitu peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih, berjangka pendek, difokuskan pada masalah, membantu individu untuk menyingjirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya, dan individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi gar bisa hidup lebih efektif. 
     Sedangkan psikoterapi yaitu: difokuskan pada prosese-proses yang tidak sadar, berurusan dengan pengubahan strusktur kepribadian, mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu. Dan ada juga perbedaan menurut Prawitasari (2002), konseling adalah lebih sebagai pemecahan masalah yang disediakan konselor (dominan pada tataran kognitif), sedangkan psikoterapi lebih sebagai koreksi pengalaman emosi.

Sumber : 
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195903311986031-SUHERMAN/KONSELING_%28KONSEP_DASAR%29_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/.../konseling&psikoterapi.pptx
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CEsQFjAF&url=http%3A%2F%2Fsintak.unika.ac.id%2Fstaff%2Fblog%2Fuploaded%2F5811995183%2Ffiles%2Fkonseling%26psikoterapi.pptx&ei=WRtPUamOHsLyrQef7YDADg&usg=AFQjCNHXH7XbYhN2tniW6lIeoKXKK9i3PA&bvm=bv.44158598,d.bmk 

Psikoterapi

          Secara etimologi psikoterapi berasal dari dua kata, yaitu "psyche" yang berarti "mind" dan lazim diartikan "jiwa" dan "therapy" yang berarti merawat atau mengasuh. Jadi, dua makna tersebut menjadikan "psikoterapi"  yang mempunyai makna sederhana, yaitu perawatan dalam aspek kejiwaan. Cara kebatinan itu sendiri dipertegas dalam kamus psikologi, yaitu pengobatan dengan menggunakan pengaruh (kekuatan kebatinan) dokter atas jiwa (rohani) penderita tanpa obat-obatan, tetapi menggunakan metode "psikologis". Metode ini bisa melalui metode sugesti, nasihat, menghibur, menghipnotis dll. Penetapan metode psikologis ini mempunyai maksud untuk merangsang terjadinya penyembuhan sikap dan sifat secara positif pada penderita gangguan emosional dan perilaku.
         Menurut Zwisr Wollberg MD, dalam bukunya yang berjudul "The Technique of Psikotherapy", Psikoterapi adalah perawata dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan  yang berasal dari kehidupan profesional dengan pasiennya yang bertujuan : 
1. Menghilangkan, mengubah, atau menemukan gejala yang ada,
2. Memperantai (perbaikkan) pola tingka laku yang rusak,
3. Meningkatkan pola pertumbuhan  serta perkembangan kepribadian yang positif.
       Definisi lain psikoterapi adalah Interaksi sistematis klien-terapis dengan memanfaatkan prinsip psikologis, untuk melakukan perubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.

Tingkatan psikoterapi:
1. Pendekatan suportif
2. Insight dengan tujuan reedukatif
3. Insight dengan tujuan rekonstruktif

Tujuan Psikoterapi
1. Managemen krisis
2. Perubahan tingkah laku
3. Pengalaman emosional korektif
4. Insight dan perubahan

Ciri umum terapis
1. Mementingkan inner world
2. Membebaskan emosi / the release of Emotions
3. Insight interpretasi masa kecil
4. Pembinaan Hubungan
5. Penurunan kecemasan
6. Membangun kompetensi
7. Faktor non spesifik
8. Peran profesional

Sumber : 
http://digilib.uin-suka.ac.id/2762/1/BAB%20I,%20V.pdf
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CC0QFjAA&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload%2F1270000037-psi-klinis%2Fpkl_142_slide_intervensi_dalam_psikologi_klinis.pdf&ei=5ABPUcWQE5DMrQeWr4HYDA&usg=AFQjCNHaIK038g77zLM9l9LJsYDtUjWUCw&bvm=bv.44158598,d.bmk