Lulu Trifacilla

Lulu Trifacilla

Minggu, 28 Oktober 2012

Akulturasi dan Relasi Internkultural

 Prakata
Kecenderungan dunia terhadap cultural homogeneity ; menjadi perdebatanyang rasional, bahkan teknologi bergerak dari Barat menuju ke budaya Timur,Afrika, dan non-Eropa. Secara etis, hal ini dapat memperkokoh kedudukan Barat,meskipun belum menjadi kegagalan di dalam perjuangan internasionalnya untuk berkuasa dan kaya, serta memaksakan adanya distorsi konstruksi sejarah yangtimpang antara "haves” dan "have nots" . Ketimpangan ini merupakan bukti nyata bahwa aplikasi teknologi Barat bergantung pada hasrat dunia dan bukan dengancara-cara lain yang ditentukan oleh Barat. Suka ataupun tidak suka, semuanya mengarah pada proses Westernization dunia melalui tranformasi teknologi danberubahan budaya yang berpangkal dari mereka. Oleh karena itulah hadir Psikologi lintas budaya yang lebih memahami budaya psikologi berdasarkan budaya yang terjadi di masyarakat. Dimana akulturasi dan relasi internakultural menjadi poin penting untuk memahami manusia bersandarkan budaya

Pengertian Akulturasi
Akulturasi adalah penyesuaian atau interaksi yang harmonis antara dua kebudayaan atau lebih menjadi pola atau bentuk kebudayaan yang kombinatif (Musianto, 1977).
Akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri (Anonim dalam Scribd, 2011).
Akulturasi adalah proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang, tatap muka kontak antara dua masyarakat  (Garbarino dalam Nurul, 2011).
Akulturasi sebagai proses dimana masyarakat-masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya mengalami perubahan oleh kontak yang sama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada pencampuran yang komplit dan bulat dari kedua kebudayaan itu (Gillin & Gillin dalam Nurul, 2011).
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya (Harsoyo dalam Febriyani, 2011). 

Pengertian Relasi Internkultural
         Relasi Internkultural berbeda dengan pemahaman komunikasi intercultural. Apabila relasi internakultural lebih memandang hubungan yang terjadi secara luas bukan hanya berdasarkan komunikasi internkultural atau komunikasi yang terjadi pada dua budaya namun lebih memandang mengapa relasi itu terjadi baik dari komunikasi, tekanan sampai munculnya hubungan yang ada. Hubungan yang ada dari relasi ini biasanya karena ada proses kebutuhan akan baik kebutuhan berkomunikasi sampi kebutuhan ekonomi dan kebutuhan psikologis.
            Apabila relasi internkultural dipahami secara jelas mampu dimaknai maka pengertian interaksi antara manusia mampu dipahami sehingga perilaku dan tindakan serta gejala periodic pada psikologi manusia mampu dipahami secara budaya. Dalam relasi internkultural terjadi interaksi dari berbagai pihak yang berkaitan.
Dari interaksi, manusia berupaya untuk menginternalisasikan bermacam-macam makna yang ditangkapnya. Interaksi juga menghasilkan perubahan yang bisa berdampak negatif dan positif. Untuk itu, perubahan pun perlu pengelolaan. Interaksi antar-kelompok-kelompok dalam masyarakat dan kebudayaan tak terelakan. 
Ketika Psikologi lintas budaya lahir maka dalam penglihatan secara psikologis budaya memegang peranan penting dalam pemahaman manusia seutuhnya. Tidak seperti yang terjadi pada masa kini dimana psikologi lebih berkiblat pada budaya barat dimana norma-norma atau susunan kepribadian berdasarkan budaya yang mengikuti disana bukan berpatokan pada kurva normal budaya timur.


Sumber:
Tanggal akses 26 Oktober 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar