Manusia dibesarkan, diasuh dan berkembang di suatu lingkungan
dengan pola-pola budaya setempat, sehingga akhirnya manusia itu menjadi produk
dari budaya tersebut. Pada dasarnya seseorang itu adalah gambaran dari
budayanya, dimana budaya dirumuskan sebagai seperangkat aturan yang
terorganisasikan mengenai cara-cara bagaimana individu dalam masyarakat harus
berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana cara mereka berpikir tentang diri
mereka dan lingkungan mereka. Pola-pola budaya ini pada gilirannya juga akan
merefleksikan elemen-elemen yang sama dalam perilaku komunikasi individual yang
dilakukan mereka yang lahir dan diasuh dalam budaya tersebut.
Manusia selama hidupnya mengalami proses sosialisasi dan
pendidikan, dalam proses itu individu senantiasa memperoleh aturan-aturan
(budaya) komunikasi, hingga akhirnya pola-pola budaya tersebut ditanamkan ke
dalam sistem saraf dan menjadi kepribadian dan perilaku individu tersebut.
Proses memperoleh pola-pola demikian oleh individu disebut dengan enkulturasi.
Individu/kelompok yang memasuki budaya baru akan mengalami
proses enkulturasi yang kedua, yang disebut dengan proses akulturasi. Akulturasi
merupakan suatu proses menyesuaikan diri dengan budaya baru, dimana sesuatu
nilai masuk ke dalam diri individu tanpa meninggalkan identitas budaya yang
lama (Mulyana dan Rakhmat).
Pengertian Akulturasi
Di dalam ilmu sosial dipahami
bahwa akulturasi merupakan proses pertemuan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda
yang diikuti dengan percampuran unsur-unsur tersebut, namun perbedaan di antara
unsur-unsur asing dengan yang asli masih tampak. Akulturasi merupakan suatu
proses dimana imigran menyesuaikan diri dengan dan memperoleh budaya pribumi.
Akulturasi adalah penyesuaian atau interaksi yang harmonis
antara dua kebudayaan atau lebih menjadi pola atau bentuk kebudayaan yang
kombinatif (Musianto, 1977).
Akulturasi (acculturation atau culture contact)
adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan
sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri (Anonim dalam Scribd, 2011).
Akulturasi sebagai proses dimana
masyarakat-masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya mengalami perubahan oleh
kontak yang sama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada pencampuran
yang komplit dan bulat dari kedua kebudayaan itu (Gillin & Gillin
dalam Nurul, 2011).
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai
hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang
berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus
yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari
salah satu kelompok atau kedua-duanya (Harsoyo dalam Febriyani, 2011).
Akulturasi terjadi melalui identifikasi dan internalisasi
lambang-lambang masyarakat pribumi yang signifikan (Mulyana dan Rakhmat, 2005).
Proses akulturasi adalah suatu proses yang interaktif dan
berkesinambungan yang berkembang dalam dan melalui komunikasi seorang imigran
dengan lingkungan sosio-budaya yang baru. Komunikasi berperan penting dalam
proses akulturasi. Variabel-variabel komunikasi dalam akulturasi, antara lain:
komunikasi persona; yang meliputi karakteristik personal, motivasi individu,
pengetahuan individu tentang budaya baru, persepsi individu, pengalaman
sebelumnya; komunikasi sosial yang meliputi komunikasi antarpersonal (verbal dan
nonverbal); serta lingkungan komunikasi (Mulyana dan Rakhmat).
Pengertian Psikologi
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno : psyche = jiwa dan logos =
kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tenyang
jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena
sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi
dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegitannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa Psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku
dan proses mental. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu pilaku
sosial.
Pengertian psikologi menurut
beberapa para ahli :
Pengertian Psikologi menurut
Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara
langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Menurut Dakir (1993),
psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Menurut Muhibbin Syah (2001),
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat
psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain
sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,
berperasaan dan lain sebagainya.
Di dalam ilmu sosial dipahami bahwa akulturasi merupakan proses
pertemuan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan percampuran
unsur-unsur tersebut, namun perbedaan di antara unsur-unsur asing dengan yang
asli masih tampak. Akulturasi merupakan suatu proses dimana imigran
menyesuaikan diri dengan dan memperoleh budaya pribumi.
Psikologi dikelompokan dalam beberapa bidang, yaitu:
1. Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2. Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
3. Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
4. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
5. Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
Jadi akulturasi psikologis adalah tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya dalam proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, dan wujud interaksi yang harmonis antara dua kebudayaan atau lebih menjadi pola atau bentuk kebudayaan yang kombinatif kemudian terbentuklah perilaku dan hubungan yang terjalin.
Referensi :
Psikologi dikelompokan dalam beberapa bidang, yaitu:
1. Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2. Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
3. Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
4. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
5. Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
Jadi akulturasi psikologis adalah tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya dalam proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, dan wujud interaksi yang harmonis antara dua kebudayaan atau lebih menjadi pola atau bentuk kebudayaan yang kombinatif kemudian terbentuklah perilaku dan hubungan yang terjalin.
Referensi :
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAF/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_Dasar_Psikologi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar